Kamis, 06 Oktober 2016

Aku dan Ayah 2.0

Ayah, aku takut....

Jika kesalahan adalah sebuah tinta hitam, maka setidaknya sudah setengah dari setengah dari tubuh ini tenggelam didalamnya. Jika kegagalanku tercatat dalam catatan perjalanan hidup, mungkin ia akan setebal kitab suci.

Aku tidak pernah berpikir tentang diriku, ayah. Aku hanya ingin yang terbaik untuk mereka. Tapi manusia bukan makhluk yang tak pernah salah. Lalu satu per satu aku justru melukai mereka dengan kesalahan, kegagalan, dan kebodohanku.

Ayah, aku ingin lari.... menjauh sejenak dari kerumunan yang selalu mengingatkanku akan dosa yang tak kunjung kutebus. Rasanya kecelakaan kecil justru jadi hadiah indah untukku yang lelah ini. Sakit itu setidaknya membuatku menghilang untuk sementara waktu. Membuat mereka tak mencariku sementara, tak membuatku merasa bersalah.

Aku tahu ayah, menghindar bukan jalan terbaik. Aku paham betul, jika semuanya tak kuhadapi aku tak akan pernah menyelesaikannya. Pun tidak pula menghapuskan dosaku pada mereka. Tapi.... aku takut ayah...aku takut...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar