Seorang Khalid

Seorang mahasiswa biasa jurusan Teknik Fisika ITB angkatan 2013. Kalau ketemu pertama kali, banyak yang bilang orangnya kalem, bijak, beberapa bilang ganteng (no offense). Tapi semua berubah demikian ketika udah kenal setahun-dua tahun. Seperti itulah, pandangan pertama tidak bercerita segalanya. 

Lahir di Klaten, 6 Oktober 1995 penulis dengan nama lengkap Khalid Nur Fahman sering dikira bukan orang jawa. Tebakannya nggak jauh-jauh dari sunda, cina, bahkan beberapa bilang mirip wong londo. Padahal ia sendiri keturunan jawa asli dari kraton kasultanan Jogya. Meski jauh banget, tapi darah ningrat maih ada kali ya... dikit-dikit.

Banyak yang bilang si khalid ini orangnya lurus-lurus aja. Mungkin bawaan dari zaman SD sampai SMA nya yang kebetulan di sekolah islam yang cukup bagus. Di kampus bukan orang yang pinter-pinter banget, tidak termasuk golongan orang-orang jenius. Kalau dibilang koplak mungkin dikit2, tapi bodoh tidak. 

Salah satu keberhasilan terbesarnya selama 20 tahun hidupnya adalah masuk ITB. Emang susah sih, ditambah kondisi SMA nya waktu itu bukan termasuk yang dipandang. Hari ini, ia diberi kesempatan menjadi ketua salah satu unit di ITB, sebut saja GAMAIS. Sebuah Keluarga yang menaungi seluruh mahasiswa muslim di ITB. Sederhananya, muslim ITB butuh apa kita berusaha dengan segala daya dan upaya memenuhinya. 

Ia bukan orang yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Sang Pencipta. Tapi mengupayakan menjadi yang terbaik di sisi-Nya adalah satu tujuan suci yang mesti dijaga. Belakangan muncul sebuah frasa yang terus terngiang dikepalanya dan menjadi suplier semangat di hari-hari beratnya. "Istirahatnya di surga aja, lid."

1 komentar: